pages

Tuesday, 11 October 2016

Sejarah Perkembangan Ilmu Sosiologi di Dunia

via:i4share.com

Sosiologi adalah salah satu disiplin Ilmu yang sangat diminati pada abad ke-21 ini, pasalnya sosiologi adalah suatu disiplin ilmu yang telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan peradaban dunia saat ini.

Sebuah ilmu memang tidak terlepas dari perkembangannya, karna suatu ilmu tidak mungkin berkembang secara cepat tanpa proses tertentu yang harus dilaluinya terlebih dahulu.

Sejarah Singkat Tentang Ilmu Sosiologi

Pada tahun 429 – 347 SM, Plato juga telah merumuskan teori organis yang berkaitan dengan  masyarakat serta mencakup kehidupan masyarakat dan sosial, menganggap bahwa instansi dalam masyarakat sangat bergantung satu dengan yang lain secara fungsional sehingga mereka harus bekerjasama.

Pada tahun  (384 – 322 SM) Aristoteles berpendapat bahwa masyarakat adalah organism hidup yang berdasar pada moral sehingga kerukunan, toleransi harus dimasukkan kedalam nilai – nilai hidup bermasyarakat.

Tokoh Pertama Sosiologi

Pada tahun 1789-1857.  Auguste Comte adalah orang pertama kali yang mengemukakan kata Sosiologi dia merupakan Filosof yang berasal dari Prancis, dalam bukunya yang berjudul Course de Philosophie positive (1842), ia mencermati anarki yang timbul pasca revolusi Prancis, yaitu setiap kelompok masyarakat merasa memiliki hal dan legitimasi untuk berkuasa dan menentukan arah kebijakan negara yang berakibat pada kemacetan dibidang politik dan ekonomi.

Sama halnya dengan filsuf Prancis lainnya, konsep Auguste Comte sangat bergantung pada konsep ilmu alam yang telah lahir lebih dulu, terutama Fisika dan Biologi, bahkan pada awalnya, Auguste Comte menanamkan Sosiologi sebagai Fisika Sosial.

Asal Kata Sosiologi

Kata Sosiologi lahir pada tahun 1839, setelah Auguste Comte menggabungkan dua kata, yaitu Socius (bahasa Romawi) yang berarti “kawan” atau “teman” dan Logos (bahasa Yunani) yang berarti “kata” atau “Berbicara” jadi, Sosiologi artinya adalah berbicara mengenai kawan atau “Ilmu tentang Masyarakat” dan sejak saat itu Auguste Comte dikenal sebagai bapak Sosiologi.

Sumbangan Terbesar Auguste Comte

Salah satu sumbangan Auguste dalam Ilmu Sosiologi yang paling terkenal adalah “hukum tiga tingkatan” atau “hukum kemajuan manusia”. Tingkat atau tahapan tersebut adalah:

a.    Tahap Teologis atau Fiktif

Tahap Teologis adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia ini mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada diatas manusia, yaitu roh dewa-dewa atau tuhan yang Maha Esa.

Tahap ini menjadi karakteristik dunia sebelum abad ke-14, dalam periode ini, kekuatan adi kodrati adalah satu-satunya penjelasan terhadap segala pertanyaan manusia dan kehidupan.

b.    Tahap Metafisik

Pada tahap ini, manusia masih percaya bahwa gejala-gejala di dunia disebabkan oleh kekuatan yang berada diatas manusia. Manusia juga belum berusaha untuk mencari sebab dan akibat gejala-gejala tersebut. Tahap ini berkembang pada masa antara abad ke-14 sampai abad ke-19

c.    Tahap Positivistik

Merupakan tahap ketika manusia telah mampu untuk berpikir secara ilmiah, pada tahap ini, Ilmu pengetahuan mulai berkembang. Tahap ini berlangsung sejak abad sejak abad ke-19, ketika manusia dan ilmu pengetahuan berjalan beriringan untuk menjawab berbagai pertanyaan dalam kehidupan.

Ketiga tahap tersebut pada saat bersamaan dapat memenuhi pikiran manusia dan bahkan kadang-kadang  timbul pertentangan-pertentangan dalam pikiran manusia yang seringkali tidak disadari oleh manusia itu sendiri.

Pada abad ke-20

Sosiologi bisa dikatakan mandiri karena :
a.    Mempunyai obyek khusus yaitu interaksi antar manusia
b.    Mengembangkan teori sosiologi
c.    Mampu mengembangkan metode khusus untuk pengembangan sosiologi
d.    Sosiologi sangat relevan dengan perkembangan karena banyak pembanguna yang gagal dikarenakan tidak memperhatikan masukan dari sosilog.




Sumber:
wikanpre.wordpress.com
uliamin.blogspot.co.id



Sunday, 9 October 2016

Sejarah Perkembangan Ilmu Geografi Di Dunia

via:lampukecil.com

Sejarah Awal Mula

Geografi sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan pengetahuan tentang bumi pada masa tersebut masih dipengaruhi oleh Mitologi. Secara lambat laun pengaruh Mitologi mulai berkurang seiring dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam sejak abad ke-6 Sebelum Masehi (SM), sehingga corak pengetahuan tentang bumi sejak saat itu mulai mempunyai dasar ilmu alam dan ilmu pasti dan proses penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan memakai logika.

Pengertian

Geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bentuk muka bumi.

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gĂȘo ("Bumi"), dan graphein ("tulisan", atau "menjelaskan").

Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios(abad kedua).

Geografi lebih dari sekadar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa, dan di mana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ, dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.

Geografi Dalam Kilasan Abad Pertengahan

Pada akhir abad pertengahan, uraian-uraian tentang geografi masih berisikan laporan perjalanan,baik hasil perjalanan darat maupun laut. Pada abad ini motif para pelancong sudah meliputi gold, glory, gospel. Pada masa ini banyak ditemukan wilayah-wilayah baru. Masa ini sering disebut juga dengan  Revolusi Geografi. Beberapa tokoh geografi abad pertengahan antara lain:  Marcopolo, Bartholomeus Diaz,  Vasco Da Gama, Columbus, Amerigo Vespucci dan Copernicus, Ibnu Khaldun.

Geografi terbagi atas

Bernhardus Varenius, Dalam karyanya yang berjudul GEOGRAPHIA GENERALIS, dia membagi geografi menjadi:

  1. Geografi Absolute
  2. Geografi Relative
  3. Geografi Komparatif
Pendekatan Geografi

Pendekatan Spasial (Keruangan)

Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya. Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak, distribusi (persebaran), interelasi serta interaksinya. Salah satu contoh pendekatan keruangan tersebut adalah sebidang tanah yang harganya mahal karena tanahnya subur, dan terletak di pinggir jalan. Pada contoh tersebut, yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian, sedangkan yang kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu letak yang strategis.

Pendekatan Ekologi (Lingkungan)

Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah satu prinsip dalam disiplin ilmu biologi, yaitu interelasi yang menonjol antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalam analisis lingkungan geografi menelaah gejala interaksi, dan interelasi antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial). Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat perubahan komponen biotik, dan abiotik dalam keseimbangan ekosistem suatu wilayah. Misalnya, suatu padang rumput yang ditinggalkan oleh kawanan hewan pemakan rumput akan menyebabkan terjadinya perubahan lahan, dan kompetisi penghuninya.

Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)

Analisis kompleks wilayah membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan, dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Contohnya, wilayah kutub tentu sangat berbeda karakteristik wilayahnya dengan wilayah khatulistiwa

Sumber:

geografibaru.blogspot.co.id
geograph88.blogspot.co.id
wikipedia.org

Sejarah Perkembangan Antropologi Di Dunia

via: brainscape.com

Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan kini, yang menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu hayati (alam), dan juga humaniora. Antropologi berasal dari kata Yunani “anthropos” yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal") atau secara etimologis antropologi berarti ilmu yang memelajari manusia.

Awal Mula Muncul Antropologi

Antropologi lahir dari keingintahuan manusia terhadap manusia lain. Bangsa Eropa memelopori pengiriman ekspedisi ke berbagai negara. Perjalanan jauh tersebut didorong oleh tujuan yang beragam, yakni murni didorong oleh rasa ingin tahu akan daerah sekitarnya, mencari daerah jajahan, mencari bahan mentah dan pasaran hasil industri, dan menyebarkan agama.

Dari perjalanan tersebut, wawasan masyarakat (Eropa) mengenai kehidupan di luar dirinya semakin luas. Hal tersebut menumbuhkan kesadaran akan adanya perbedaan bentuk fisik manusia, seperti ada yang berkulit hitam, kuning, rambut keriting, lurus, dan sebagainya. Selain itu, terdapat pula perbedaan bahasa, tingkat teknologi, cara hidup, dan adat istiadat.

Mengapa manusia beragam fisik dan budaya, padahal terdiri atas satu spesies? Hal-hal apa yang menjadi penyebabnya? Sejak kapan manusia ada di permukaan bumi? Mengapa terjadi perubahan fisik manusia dan perubahan kebudayaan?

Tujuan Dari Antropologi

Antropologi bertujuan untuk lebih memahami dan mengapresiasi manusia sebagai spesies homo sapiens dan makhluk sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan komprehensif. Oleh karena itu, antropologi menggunakan teori evolusi biologi dalam memberikan arti dan fakta sejarah dalam menjelaskan perjalanan umat manusia di bumi sejak awal kemunculannya.

Antropologi juga menggunakan kajian lintas-budaya (Inggris cross-cultural) dalam menekankan dan menjelaskan perbedaan antara kelompok-kelompok manusia dalam perspektif material budaya, perilaku sosial, bahasa, dan pandangan hidup (worldview).
Dengan orientasinya yang holistik, antropologi dibagi menjadi empat cabang ilmu yang saling berkaitan, yaitu:

a.    Antropologi biologi,
b.    Antropologi sosial budaya,
c.    Arkeologi, dan
d.    Linguistik.

Keempat cabang tersebut memiliki kajian-kajian konsentrasi tersendiri dalam kekhususan akademik dan penelitian ilmiah, dengan topik yang unik dan metode penelitian yang berbeda.

Pertanyaan-pertanyaan itu telah mendorong berbagai bangsa untuk mempelajari manusia secara lebih khusus melalui penelitian secara ilmiah. Hal inilah yang menjadi cikal bakal ilmu Antropologi.

Hubungan Antropologi Dengan Cabang Ilmu Lainnya

Antropologi merupakan disiplin ilmu yang luas di mana humaniora, sosial, dan ilmu pengetahuan alam digabung dalam menjelaskan apa itu manusia dan artinya menjadi manusia. Antropologi dibangun berdasarkan pengetahuan dari ilmu alam, termasuk penemuan tentang asal-usul dan evolusi Homo sapiens, ciri-ciri fisik manusia, perilaku manusia, variasi di antara berbagai kelompok manusia, bagaimana masa lalu evolusi Homo sapiens telah memengaruhi organisasi dan budaya sosial. Serta dari ilmu-ilmu sosial, antropologi memelajari organisasi hubungan manusia sosial dan budaya, sistem keturunan dan hubungan kekerabatan, spiritualitas dan religi, lembaga, konflik sosial, dan lain-lain.

Antropologi awal berasal dari Yunani klasik dan Persia yang memelajari dan mencoba untuk memahami keragaman budaya yang dapat diamati. Pada saat ini, antropologi (akhir abad ke-20) telah menjadi sentral dalam pengembangan beberapa bidang interdisipliner baru seperti ilmu kognitif, studi globalisasi, genetik, dan berbagai penelitian etnis.


Referensi:
perpustakaancyber.blogspot.co.id

wikipedia.org

Sejarah Perkembangan Ilmu Hukum Di Dunia

via;pixcove.com

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, sebagai makhluk sosial tentunya tidak terlepas dari keterikatan dan peranan manusia yang lain, karna manusia tidak bisa hidup sendirian di permukaan bumi ini. Sejak lahir ke dunia, manusia tentunya sudah mempunyai hak dasar yang dibawanya sejak lahir atau lazim disebut dengan Hak Asasi Manusia, Hak Asasi Manusia tersebut tentu tidak berfungsi kalau tidak ada aturan yang mengaturnya.

Hukum merupakan suatu kebutuhan dasar dalam kehidupan berkelompok/sosial, karena kalau tidak ada hukum atau suatu aturan tertentu dalam tata kehidupan manusia maka pasti akan terjadi kekacauan-kekacauan dalam kehidupan sosial.

Hukum Adalah Kebutuhan Dalam Kehidupan Sosial

Jauh sebelum berkembangnya Ilmu Hukum dalam kehidupan manusia, tentunya sudah ada aturan-aturan dan norma-norma yang berkembang dalam tatanan sosial suatu bangsa di dunia ini, perkembangan ilmu hukum tersebut tidak terlepas dari perkembangan dan kemajuan dalam  kehidupan serta tantangan  yang di hadapi oleh suatu bangsa didunia ini.
Norma-norma yang berkembang dalam suatu masyarakat dan bangsa di dunia ini belum menjamin ketentraman dan kesejahteraan dalam kehidupan sosial, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah:

·         Tidak semua orang mengetahui, memahami, menyikapi dan melaksanakan aturan-aturan yang ada dan berkembang dalam norma-norma tersebut.

·         Masih banyak kepentingan-kepentingan manusia yang tidak dijamin oleh norma-norma tersebut, misalnya dalam pelaksanaan aturan lalu lintas yang mengharuskan setiap orang dan atau kendaraan berjalan di sebelah kiri.

·         Ada sebagian kepentingan-kepentingan yang bertentangan dengan norma tersebut padahal masih memerlukan perlindungan hukum.

Sejarah Singkat Ilmu Hukum

Hukum dalam arti ilmu pengetahuan yang disebut ilmu hukum berasal dari Bangsa Romawi,karena bangsa ini telah dianggap mempunyai hukum yang paling baik dan sempurna bila dibandingkan dengan hukum yang ada dan berkembang di negara-negara lain.Konsekwensinya perkembangan dan penyempurnaan hukum di negara-negara lain selalu dipengaruhi oleh Hukum Romawi.

Kitab undang-undang Hukum Romawi ( KUH-Romawi) diciptakan pada masa “ Caisar Yustinianus” yaitu “ Institutiones Yutinanae” yang disebut “ Corpus Juris-Civilis”. Adapun tujuan dilakukannya kodifikasi suatu hukum adalah agar tercipta kepastian hukum.

Dalam mempelajari dan menyelidiki hukum Romawi, bangsa-bangsa Eropa, seperti Perancis, Belanda, Jerman, Inggris mempelajarinya melalui cara-cara tertentu diantaranya adalah:

·         Secara teoritis ( theoritische Receptie ), yaitu mempelajari hukum Romawi sebagai Ilmu Pengetahuan, dalam arti setelah mahasiswa dari negara yang bersangkutan mempelajari dan memperdalam hukum Romawi kemudian di bawa kenegaranya untuk dikembangkan lebih lanjut, baik dalam kedudukan dia sebagai pegawai di pengadilan ataupun badan-badan pemerintah lainnya.

·         Secara praktis ( praktiche Receptie ) karena menganggap hukum Romawi ini lebih tinggi tingkatnya dari hukum manapun di dunia, bangsa-bangsa Eropa Barat mempelajarinya dan melaksanakan atau menggunakan Hukum Romawi ini dalam kehidupannya sehari-hari dalam negaranya.

·         Secara Ilmiah ( Wetenschappetyk Receptie ), Hukum Romawi yang telah dipejari oleh para mahasiswa hukum dikembangkan lebih lanjut di negara asalnya melalui perkuliahan-perkuliahan di perguruan tinggi. Hal ini karena tidak sedikit mahasiswa yang telah mempelajari hukum tersebut setelah kembali ke negaranya bekerja sebagai dosen.

·         Secara Tata Hukum ( Positiefrechttelyke Receptie ), di mana setelah Perguruan-Perguruan Tinggi di Jerman dan Perancis, dan negara-negara tersebut dalam membuat dan melaksanakan Undang-undang selalu mengambil dasar dari hukum Romawi dijadikan Hukum Positif dalam negaranya masing-masing, walau demikian tentu saja penerimaan hukum ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi negara-negara tersebut.


Hubungan Hukum dan Negara

Awal mula timbulnya ilmu hukum berawal dari tradisi peradaban barat. Peradaban barat bersumber kepada peradaban Yunani dimana negara dipandang lebih penting dari semua organisasi yang dibuat oleh manusia. Dalam peradaban Barat hukum dipandang sebagai prinsip sentral kehidupan.

Peristiwa itu terjadi tidak lama setelah tahun 1200 SM yaitu bermula sejak Dorian yang datang dari utara menduduki pusat kekuasaan Mysia (sebuah daerah di Asia kecil). Mereka tidak membawa pola pemerintahan mereka, sehingga mereka mendirikan negara-negarakota yang dalam bahasa Yunani disebut Polis (dari kata polis inilah timbul kata policy, politics dan police yang semuanya berkaitan dengan polis atau negara).

Penemuan hukum lahir dari proses pergulatan dua paham besar yang saling tarik-menarik antara kepentingan kepastian hukum menurut undang-undang dan keadilan sesuai denyut nadi kehidupan masyarakat.


Sumber:
iusyusephukum.blogspot.co.id
malahayati.ac.id

Saturday, 8 October 2016

Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi Dunia

via:doughroller.net

Berbicara tentang Ekonomi tidak terlepas dari kebutuhan dan keterbatasan sumber pemenuhan kepuasan manusia, karena manusia itu selalu mempunyai kebutuhan yang tidak pernah merasa cukup disebabkan faktor hawa nafsu yang tidak terbatas,sedangkan sumberdaya pemenuhan hawa nafsu lama kelamaan menjadi langka dan terbatas.

Asal Kata Ekonomi

Kata Ekonomi berasal dari kata Yunani, yang tersusun dari dua suku kata yaitu Oikos dan Nomos, Oikos mempunyai makna Keluarga/Rumah Tangga sedangkan Nomos mempunyai makna, peraturan, aturan atau hukum, secara garis besar dapat diartikan sebagai: aturan rumah tangga/manajemen rumah tangga.

Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi

Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan Ilmu Ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.

Ekonomi Menurut Aliran Klasik

Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, oleh karenanya, intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling “bertarung” dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti : new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.

Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen, dkk., dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Ilmu Ekonomi merupakan cabang ilmu Sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas,
Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari. Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas.

Ekonomi Mikro

Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara individua dalam pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam menawarkan barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga, sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory).

Ekonomi Makro

Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis produsen secara keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka yang diananlisis adalah seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran, perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory).

Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro antara lain membahas masalah Sisi permintaan agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi, dan pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan.


Sumber:
wikipedia.org
globallavebookx.blogspot.co.id
http://peb-2013.blogspot.co.id


Sejarah Perkembangan Ilmu Politik Dunia

youtube.com

Pada abad ke-21 ini, siapa yang tidak kenal yang namanya Politik, Politik telah banyak di bicarakan oleh bangsa-bangsa di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Populernya  kata Politik tidak terlepas dari kehidupan bernegara oleh suatu masyarakat didunia ini.

Sepintas kata Politik memang sudah tidak asing lagi bagi kita, karna baik orang awam maupun orang yang sudah berpendidikan tinggi sekalipun sangat sering membicarakan hal ini, akan tetapi keduanya pasti  berbeda dalam memandang Politik itu sendiri.

·         Orang awam pasti menganggap politik itu sebagai pekerjaan serta peran-peran para elit-elit politik, seperti kader, anggota dan simpatisan partai-partai tertentu, untuk memperjuangkan visi-misinya melalui sebuah pemilihan, baik itu di ranah Eksekutif seperti Presiden,Gubernur, Bupati/Walikota, dan ranah Legislatif seperti DPR-RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Tanpa memikirkan bahwa semua orang merupakan bagian daripada politik itu sendiri.

·         Orang yang berpendidikan pasti sudah tahu bahwa dirinya juga merupakan bagian dari politik dan manusia itu sendiri tidak terlepas dari yang namanya politik.  


Perkembangan Ilmu Politik

Ilmu politik adalah salah satu ilmu tertua dari berbagai cabang ilmu yang ada. Sejak orang mulai hidup bersama, masalah tentang pengaturan dan pengawasan dimulai. Sejak itu para pemikir politik mulai membahas masalah-masalah yang menyangkut batasan penerapan kekuasaan, hubungan antara yang memerintah serta yang diperintah, serta sistem apa yang paling baik menjamin adanya pemenuhan kebutuhan tentang pengaturan dan pengawasan.

Pada Masa Yunani Kuno

Ilmu politik diawali dengan baik pada masa Yunani Kuno, membuat peningkatan pada masa Romawi, tidak terlalu berkembang di Zaman Pertengahan, sedikit berkembang pada Zaman Renaissance dan Penerangan, membuat beberapa perkembangan substansial pada abad 19, dan kemudian berkembang sangat pesat pada abad 20 karena ilmu politik mendapatkan karakteristik tersendiri.

Pengertian Politik Menurut Para Ahli

·         Paul Janet: Politik adalah ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N. Gilchrist.

·         Max Weber: Politik adalah sarana perjuangan untuk sama-sama melaksanakan politik atau perjuangan untuk mempengaruhi pendistribusia kekuasaan baik di antara Negara-negara maupun diantara hukum dalam suatu Negara.

·         Plato dan Aristotele: politik adalah suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik yang terbaik didalam politik, manusia akan hidup bahagia karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat hidup dengan rasa kemasyarakatan yang akarab dan hidup dalam suasana moralitas.

Sejarah Singkat Ilmu Politik

Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai Negara sudah dimulai pada tahun 450 S.M. seperti dalam karya Herodotus, Plato, Aristoteles, dan lainnya. Di beberapa pusat kebudayaan Asia seperti India dan Cina, telah terkumpul beberapa karya tulis bermutu. Tulisan-tulisan dari India terkumpul dalam kesusasteraan Dharmasatra dan Arthasastra, berasal kira-kira dari tahun 500 S.M. Di antara filsuf Cina terkenal, ada Konfusius, Mencius, dan Shan Yang(±350 S.M.).



Sumber:
Sospol.pendidikanriau.com





Thursday, 6 October 2016

Sejarah Perkembangan Ilmu Kedokteran

mocks.ie

Pada abad ke-21 ini salah satu disiplin ilmu yang paling terkemuka salah satunya adalah ilmu Kedokteran, perkembangannya yang sangat pesat telah banyak melahirkan ahli-ahli dibidang ini.

Kedokteran (Medicine) adalah ilmu dan praktik dari diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit, kata medicine berasal dari bahasa latin medicus, yang berarti “Dokter”, Kedoktetaran meliputi berbagai praktik perawatan kesehatan yang berkembang untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan dengan pencegahan dan pengobatan penyakit.

Kedokteran kontemporer menggunakan ilmu Biomedis, penelitian biomedis, genetika, dan teknologi medis untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah cedera dan penyakit, biasanya melalui obat-oabtan atau bedah, tetapi juga melalui terapi yang beragam, antara lain, psikoterapi, splint dan traksi eksternal, peralatan medis, biologis, dan radiasi pengionisasi.

Sejarah Singkat Tentang Ilmu Kedokteran

Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat, mereka menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan, Ini sesuai dengan kepercayaan magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme peracaya bahwa benda matipun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.

Kedokteran telah ada selama ribuan tahun, selama sebagian besar dari itu adalah seni (area dari ketrampilan dan pengetahuan) yang sering memeliki hubungan dengan keyakinan agama dan filsafat dari budaya local, misalnya, seorang dukun akan menggunakan tanaman obat dan berdoa untuk kesembuhan,atau filssuf dan dokter kuno akan menegeluarkan darah menurut teori humoralisme.

Dalam abad-abad terakhir sejak munculnya ilmu pengetahuan modern, kebanyakan dari kedokteran telah menjadi kombinasi seni dan ilmu pengetahuan (baik dasar dan  terapan, di bawah payung ilmu kedokteran) sedangkan teknik jahitan adalah seni yang dipelajari melalui praktek, pengetahuan yang terjadi pada tingkat sel dan molekuler pada jaringan yang dijahit muncul melalui ilmu pengetahuan.

Perkembangan Ilmu Kedokteran Pada Masa Arab Kuno

Pada abad ke-7 M, terdapat banyak ilmuan Arab yang sangat hebat. Ilmuan-ilmuan Arab tersebut menguasai berbagai ilmu pengetahuan, Ilmu Kedokteran salah satunya, Dokter dan Ilmuan hebat yang berasal dari dunia Arab, diantaranya adalah Al-Razi. Al-Razi adalah dokter pertama yang dapat mengidentifikasi penyakit Cacar dan Campak. Pada zamannya, Al-Razi adalah seorang Dokter yang paling agung serta sangat produktif menulis buku. Oleh karena itu, kemasyuran Al-Razi tidak hanya didunia timur, tetapi juga didunia barat sehingga diberi gelar the Arabic Galen. Buku berjudul Al-Hawi merupakan ensiklopedia tentang terapeutik yang ditulis oleh Al-Razi, buku tersebut sangat tebal, beratnya mencapai 10 kg, karyanya tersebut sangat berharga dan telah dijadikan buku rujukan di Eropa.

Ilmu Kedokteran Pada Masa Kini

Ilmu kedokteran yang seperti dipraktikkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-18, dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow), dan Perancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran “ilmiah” (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime Yunani, dan semua teori pra-modern. Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya, dan Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).


Referensi:
Wikipedia.org

malahayati.ac.id

Wednesday, 5 October 2016

Kisah Percintaan Romeo dan Juliet Yang Mengharukan

branchcct.org

Siapa yang tidak tahu dengan kisah Romeo dan Juliet, kisah yang begitu romantis dan cukup mengharukan, telah menginspirasi banyak orang dalam menjalin hubungan yang serius dan penuh kasih sayang serta setia terhadap pasangannya, yang hanya kematian juwalah yang memisahkannya.

Pada klimaks cerita tersebut diceritakan bahwa ketika Romeo mendengar Juliet telah meninggal dunia, maka Romeo pun berniat untuk melakukan bunuh diri karena dia tidak mau ditinggalkan oleh Juliet. Perbuatan bunuh diri adalah perbuatan yang sangat terkutuk dalam Islam, dan merupakan dosa yang sangat besar. Pada saat seseorang bunuh diri maka telah dicabut imannya oleh Tuhan, dan mati dalam keadaan tidak ada iman, alias mati kafir. Ketika setelah Romeo melakukan bunuh diri di hadapan “mayat” Juliet, barulah dia menyadari bahwa Juliet hanya berpura-pura mati, tetapi itu sudah terlambat, racun sudah mulai membunuhnya. Julietpun melakukan bunuh diri karena dia tidak mau ditinggalkan oleh Romeo.

Romeo dan Julia awalnya merupakan roman tragik pada zaman kuno. Cerita Romeo, dan Julia dibuat berdasarkan cerita di Italia, yang diubah menjadi sajak dalam The Tragical History of Romeus and Juliet oleh Arthur Brooke tahun 1562, dan diceritakan kembali dalam bentuk prosa pada Palace of Pleasure karya William Painter tahun 1582. Shakespeare meminjam ide dari keduanya, tetapi lebih mengembangkan karakter pendukung, terutama Mercutio dan Paris, untuk memperluas jalan cerita. Ditulis antara tahun 1591 hingga 1595, Romeo, dan Julia pertama kali dipentaskan tahun 1597.

Shakespeare menggunakan struktur dramatik. Efek seperti perubahan antara komedi, dan tragedi menjadi ketegangan yang memuncak, perluasan karakter kecil, dan penggunaan sub-plot untuk membubuhi cerita, telah dipuji sebagai salah satu tanda awal bakat dramatik Shakespeare. Drama ini berasal dari berbagai bentuk puisi, dan karakter, yang kadang-kadang mengubah jalur pengembangan karakter. Contohnya Romeo yang semakin mahir dalam menyusun soneta selama cerita berlangsung.

Romeo dan Julia telah berkali-kali dipentaskan dalam bentuk drama, film, musikal, dan opera. Selama Restorasi Inggris, drama ini dihidupkan kembali, dan direvisi oleh William DavenantDavid Garrick juga mengubah beberapa bagian, dan adaptasi opera oleh Georg Benda menghilangkan banyak aksi, dan menambah akhir yang bahagia. Penampilan pada abad ke-19, seperti oleh Charlotte Cushman, menggunakan naskah asli Romeo, dan Julia, dan lebih fokus pada realisme yang lebih besar. Pada abad ke-20, Romeo, dan Julia telah diadaptasi kedalam berbagai versi seperti film Romeo and Juliet tahun 1936. 

Di Indonesia sendiri, terjemahan ke dalam bahasa Indonesianya yang berjudul Romeo, dan Julia dilakukan oleh Trisno Sumardjo.



Referensi:
Wikipedia.org


Sejarah Perkembangan Filsafat di Indonesia

via: qqxxzx.com

Asal Usul

Kelahiran sebuah ilmu tidak dapat dispisahkan dari peranan filsafat, Berbicara asal muasal filsafat ilmu tentu tidak akan lepas dari filsafat Yunani Kuno dan aliran yang dianutnya, dimana perkembangan Filsafat dimulai dari Yunani dan filsafat yang tertua juga dari Yunani. Tidak lain dan tidak bukan termasuk filsafat Ilmu juga demikian. Pemikiran manusianya yang tertata, dibanding bangsa lain pada masa itu, oleh karenanya kiblat ilmupun berasal dari kota itu.

Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka.

Awal Mula Filsafat Di Indonesia

Filsafat Indonesia adalah sebutan umum untuk tradisi kefilsafatan yang dilakukan oleh penduduk yang mendiami wilayah yang belakangan disebut Indonesia. Filsafat Indonesia diungkap dalam berbagai bahasa yang hidup dan masih dituturkan di Indonesia (sekitar 587 bahasa) dan 'bahasa persatuan' Bahasa Indonesia, meliputi aneka mazhab pemikiran yang menerima pengaruh Timur dan Barat, disamping tema-tema filosofisnya yang asli.

Istilah Filsafat Indonesia berasal dari judul sebuah buku yang ditulis oleh M. Nasroen, seorang Guru Besar Luar-biasa bidang Filsafat di Universitas Indonesia, yang di dalamnya ia menelusuri unsur-unsur filosofis dalam kebudayaan Indonesia. 

Semenjak itu, istilah tersebut kian populer dan mengilhami banyak penulis sesudahnya seperti SunotoR. ParmonoJakob Sumardjo, dan Ferry Hidayat. Sunoto, salah seorang Dekan Fakultas Filsafat di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, menggunakan istilah itu pula untuk menyebut suatu jurusan baru di UGM yang bernama Jurusan Filsafat Indonesia. Sampai saat ini, Universitas Gajah Mada telah meluluskan banyak alumni dari jurusan itu.

Para pengkaji Filsafat Indonesia mendefinisikan kata 'Filsafat Indonesia' secara berbeda, dan itu menyebabkan perbedaan dalam lingkup kajian Filsafat Indonesia. M. Nasroen tidak pernah menjelaskan definisi kata itu. Ia hanya menyatakan bahwa 'Filsafat Indonesia' adalah bukan Barat dan bukan Timur, sebagaimana terlihat dalam konsep-konsep dan praktik-praktik asli dari mupakatpantun-pantunPancasilahukum adatgotong-royong, dan kekeluargaan (Nasroen 1967:14, 24, 25, 33, dan 38).

Sunoto mendefinisikan 'Filsafat Indonesia' sebagai ...kekayaan budaya bangsa kita sendiri...yang terkandung di dalam kebudayaan sendiri (Sunoto 1987:ii),
sementara Parmono mendefinisikannya sebagai ...pemikiran-pemikiran...yang tersimpul di dalam adat istiadat serta kebudayaan daerah (Parmono 1985:iii).
Sumardjo mendefinisikan kata 'Filsafat Indonesia' sebagai...pemikiran primordial... atau pola pikir dasar yang menstruktur seluruh bangunan karya budaya... (Jakob Sumardjo 2003:116).

Keempat penulis tersebut memahami filsafat sebagai bagian dari kebudayaan dan tidak membedakannya dengan kajian-kajian budaya dan antropologi. Secara kebetulan, Bahasa Indonesia sejak awal memang tidak memiliki kata 'filsafat' sebagai entitas yang terpisah dari teologiseni, dan sains.

Sebaliknya, orang Indonesia memiliki kata generik, yakni, budaya atau kebudayaan, yang meliputi seluruh manifestasi kehidupan dari suatu masyarakat. Filsafat, sains, teologi, agama, seni, dan teknologi semuanya merupakan wujud kehidupan suatu masyarakat, yang tercakup dalam makna kata budaya tadi.

Biasanya orang Indonesia memanggil filsuf-filsuf mereka dengan sebutan budayawan (Alisjahbana 1977:6-7). Karena itu, menurut para penulis tersebut, lingkup Filsafat Indonesia terbatas pada pandangan-pandangan asli dari kekayaan budaya Indonesia saja. Hal ini dipahami oleh pengkaji lain.

Ferry Hidayat, seorang lektur pada Universitas Pembangunan Nasional (UPN) 'Veteran' Jakarta, sebagai 'kemiskinan filsafat'. Jika Filsafat Indonesia hanya meliputi filsafat-filsafat etnik asli, maka tradisi kefilsafatan itu sangatlah miskin. Ia memperluas cakupan Filsafat Indonesia sehingga meliputi filsafat yang telah diadaptasi dan yang telah 'dipribumikan', yang menerima pengaruh dari tradisi filosofis asing.


Sumber:
academia.edu
Wikipedia.org