pages

Thursday, 13 October 2016

Sejarah Perkembangan dan Kajian Tentang Filsafat

nordenergo.org

Salah satu kajian  yang sangat di gemari dan telah berkembang secara pesat pada zaman sekarang adalah salah satu nya kajian tentang Filsafat.


Sama halnya dengan proses perkembangan kehidupan manusia, perkembangan filsafat juga mempunyai proses perkembangan yang cukup lama.

Filsafat yang telah berkembang melalui proses periodesasi yang panjang serta banyak aliran dan zaman yang telah dilalui sangat mempengaruhi perkembangannya yang masing-masing tersebut dapat dikelompokkan kedalam beberapa aliran dan zaman seperti:

a.    zaman kuno.
b.    zaman abad pertengahan.
c.    zaman modern.
d.    masa kini.

Begitu juga dengan Paham atau Aliran yang telah  muncul dan mempengaruhi terhadap pemikiran filsafat seperti:

a.    Positivisme
b.    Marxisme
c.    Eksistensialisme
d.    Fenomenologi
e.    Pragmatisme
f.     Neo­Kantianianisme  
g.    Neo-tomisme.

Adapun penggolongan filsafat Cina menurut masa dan periodisasi adalah:

a.    Zaman kuno,
b.    Zaman pembauran,
c.    Zaman Neo-Konfusionisme,
d.    Zaman modern.

Hal yang pokok dalam filsafat Cina adalah berkenaan dengan perikemanusiaan.

Selain perkembangan filsafat di Cina, di India juga berkembang filsafat dengan penggolongan serta periodesasi masing-masing seperti:

a.    Weda
b.    Wiracarita
c.    Sutra-sutra
d.    Skolastik

Didalam islam juga dikenal dengan yang namanya filsafat,  Adapun pada Filsafat Islam hanya ada dua periode yaitu:

a.    Periode Muta-kallimin
b.    Periode filsafat Islam

Dalam konteks perkembangan sejarah ilmu pengetahuan,  pembahasan mengacu dan merujuk ke pemikiran filsafat di Barat.

Dalam sejarah peradaban manusia, filsafat Yunani telah berpengaruh besar terhadap pola pikir manusia yang dulunya manusia sangat dipengaruhi oleh hal mistis serta kepercayaan terhadap mitos untuk menjawab sebuah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan  fenomena alam seperti hujan, gempa bumi dan kejadian alam lainnya.

Sejak manusia telah mengandalkan pola pikir  yang rasional maka kajian-kajian serta penelitian terhadap fenomena alam terus berkembang sehingga kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan terus maju.

Implikasi dari pengembangan ilmu pengetahuan tersebut telah berhasil mengubah dunia dengan berbagai kemajuan tekhnologi yang dihasilkan dari berbagai penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan tersebut.

Zaman Modern (Abad 18-19 M)

Pada abad ketujuh belas dan kedelapan belas perkembangan pemikiran filsafat pengetahuan memperlihatkan aliran-aliran besar seperti:

a.    Rasionalisme
b.    Empirisme
c.    Idealisme

Dibandingkan dengan filsafat abad 17 dan abad18, filsafat abad 19 dan abad 20 banyak bermunculan aliran-aliran baru dalam filsafat antara lain: Positivisme, Marxisme, Eksistensialisme, Pragmatisme, Neokantianisme, Neo-tomisme, Fenomenologi.

berkaitan dengan filosofi penelitian Ilmu Sosial, aliran yang tidak bisa dilewatkan adalah Positivisme yang digagas oleh filsuf A. Comte (1798-1857). Menurut Comte pemikiran manusia dapat dibagi kedalam tiga tahap, yaitu

1.    Teologis.
2.    Metafisis
3.    Positif-ilmiah

Pada masa (modern) ini pengetahuan hanya mungkin dengan menerapkan metode-metode positif ilmiah, artinya setiap pemikiran hanya benar secara ilmiah bilamana dapat diuji dan dibuktikan dengan pengukuran-pengukuran yang jelas dan pasti sebagaimana berat, luas dan isi suatu benda. Dengan demikian Comte menolak spekulasi “metafisik”, dan oleh karena itu ilmu sosial yang digagas olehnya ketika itu dinamakan “Fisika Sosial” sebelum dikenal sekarang sebagai “Sosiologi”. Bisa dipahami, karena pada masa itu ilmu-ilmu alam (Natural sciences) sudah lebih “mantap” dan “mapan”, sehingga banyak pendekatan dan metode-metode ilmu-ilmu alam yang diambil-oper oleh ilmu-ilmu sosial (Social sciences) yang berkembang sesudahnya.

Pada periode terkini (kontemporer) setelah aliran-aliran sebagaimana disebut di atas munculah aliran-aliran filsafat, misalnya : “Strukturalisme” dan “Postmodernisme”. Strukturalisme dengan tokoh-tokohnya misalnya Cl. Lévi-Strauss, J. Lacan dan M. Faoucault. Tokoh-tokoh Postmodernisme antara lain. J. Habermas, J. Derida. Kini oleh para epistemolog (ataupun dari kalangan sosiologi pengetahuan) dalam perkembangannya kemudian, struktur ilmu pengetahuan semakin lebih sistematik dan lebih lengkap (dilengkapi dengan, teori, logika dan metode sain), sebagaimana yang dikemukakan oleh Walter L.Wallace dalam bukunya The Logic of Science in Sociology. Dari struktur ilmu tersebut tidak lain hendak dikatakan bahwa kegiatan keilmuan/ilmiah itu tidak lain adalah penelitian (search dan research).

Pada periode ini juga muuncul aliran “Pragmatisme”. Pragmatisme berasal dari kata pragma yang artinya guna. Maka pragmatisme adalah suatu aliran yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan akibat-akibat yang bermanfaat secara praktis. Tokohnya William James (1842-1910) lahir di New York, memperkenalkan ide-idenya tentang pragmatisme kepada dunia. Ia ahli dalam bidang seni, psikologi, anatomi, fisiologi dan filsafat.

Selain itu juga muncullah filsafat analitis. Tokoh aliran ini adalah Ludwig Josef Johan Wittgenstein (1889-1951). Ilmu yang ditekuninya adalah ilmu penerbangan yang memerlukan studi dasar matematika yang mendalam. Filsafat analitis ini berpengaruh di Inggris dan Amerika sejak tahun 1950. Filsafat ini membahas mengenai analisis bahasa dan anlisis konsep-konsep.



Sumber:
mampemaisztre.blogspot.co.id
suarakritingfree.blogspot.com

  

No comments :

Post a Comment