pages

Tuesday 18 October 2016

Sejarah Singkat “Kerajaan Majapahit” Dan Hubungannya Dengan Nilai-Nilai Pancasila

Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasaannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan mahapatih Gajah Mada yang dibantu oleh laksamana Nala dalam memimpin armadanya untuk menguasai Nusantara.

Wilayah kekuasaan Majapahit semasa jayanya itu membentang dari semenanjung melayu (Malaysia sekarang) samapai Irian Barat melalui Kalimantan Utara.

Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu kerajaan. Empu Prapanca menulis Negarakertagaman (1365). Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah “Pancasila”. Empu Tantular mengarang buku Sutasoma, dan didalam buku itulah kita jumpai seloka persatuan yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang bunyi lengkapnya “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua” artinya walaupun berbeda. Namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yang memiliki tuhan yang berbeda.

Hal ini menunjukkan adanya realitas kehidupan agama pada saat itu, yaitu agama Hindu dan Budha. Bahkan salah satu bawahan kekuasaannya yaitu Pasai justru telah memeluk agama Islam. Toleransi positif dalam bidang agama dijunjung tinggi sejak masa bahari yang telah silam.

Sumpah palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada dalam sidang Ratu dan Menteri-menteri di paseban keprabuan Maja pahit pada tahun 1331, yang berisi cita-cita mempersatukan seluruh Nusantara raya sebagai berikut “saya baru akan berhenti mekan pelapa, jikalau seluruh Nusantara bertakluk di bawah kekuasaan negara, jikalau gurun, Seram, Tanjung, Haru, Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik telah dikalahkan (Yamin, 1960:60)

Hubungan Dengan Negara Lain

Selain itu dalam hubungannya dengan negara lain raja Hayam Wuruk senantiasa mengadakan hubungan bertetangga dengan baik dengan kerajaan Tiongkok, Ayodya, Champa dan Kamboja.

Menurut prasasti Brumbung (1329), dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat seperti Rakryan I Hino, I Sirikan, dan I Halu yang bertugas memberikan nasehat kepada raja, hal ini sebagai nilai-nilai musyawarah mufakat yang dilakukan oleh sistem pemerintahan kerajaan Majapahit.

Majapahit menjulang dalam arena sejarah kebangsaan Indonesia dan banyak meninggalkan nilai-nilai yang diangkat dalam nasionalisme negara kebangsaan Indonesia 17 Agustus  1945. Kemudian disebabkan oleh faktor keadaan dalam negeri sendiri seperti perselisihan dan perang saudara pada permulaan abad XV, maka sinar kejayaan Majapahit berangsur-angsur mulai memudar dan akhirnya mengalami keruntuahan dengan “Sinar Hilang Kertaning Bumi” pada permulaan Abad XVI (1520)

Terimakasih telah membaca Sejarah Singkat “Kerajaan Majapahit” Dan Hubungannya Dengan Nilai-Nilai Pancasila, jangan pernah lupakan sejarah karena sejarah sangat berharga dan tidak ternilai harganya.

Sumber:
Kaelan,M.S, PENDIDIKAN PANCASILA, PARADIGMA, Yogyakarta, 2004, hlm. 31-32



No comments :

Post a Comment