pages

Saturday, 1 October 2016

Sejarah Kehidupan Pada Masa Jahilliyah

abujibriel.com

Sebelum Allah mengutuskan nabi Muhammad SAW, kehidupan bagsa Arab sangat kacau dan tidak mempunyai aturan yang jelas dalam kehidupan sehari-sehari, kehidupan yang lebih keji daripada hewan telah dipraktekkan dalam kehidupan bangsa Arab kala itu, pada zaman itu tidak mengenal yang namanya Hak Asasi Manusia, yang ada pada zaman itu hanyalah yang kuat menjadi penguasa dan yang lemah menjadi budak.

Jahiliyah

Jahiliyah berasal daripada perkataan dalam bahasa arab, jahala yang bermaksud jahil dan tidak mengetahui atau tidak mempunyai ilmu pengetahuan. Istilah ini telah digunakan oleh orang islam untuk menggambarkan perubahan yang dibawa oleh islam dalam corak kehidupan dan pemikiran masyarakat. 

Masyarakat Arab Jahiliyah ialah masyarakat yang hidup di Semenanjung Tanah Arab dalam jangka masa selepas runtuhnya Empangan Maarib di Sabak. Jangka masa Zaman Jahiliyah ini adalah lebih kurang 310 tahun, yaitu dari tahun 300 M hingga 610 M. seperti yang ditunjukkan dalam carita masa dibawah.  Masyarakat Arab ini digelar sebagai masyarakat arab jahiliyah kerana mereka tidak mengikut ajaran para nabi dan rasul sebelumnya seperti Nabi Sulaiman ,Nabi Ibrahim ,Nabi Ismail,Nabi Musa,Nabi Isa dan lain-lain.

Zaman Jahiliyah dianggap sebagai zaman kegelapan kerana masyarakat Arab Jahiliyah tidak menyembah Allah Yang Maha Esa malah kebanyakan mereka menyembah berhala dan mempercayai animisme.kehidupan masyarakat Arab Jahiliyah adalah kucar-kacir kerana pada masa itu,tiada nabi atau rasul dan kitab suci yang boleh dijadikan petunjuk dalam kehidupan. Ahklak mereka sangatlah rendah, misalnya mereka bersifat kejam,angkuh dan sombong. Sejak kedatangan Islam, kehidupan masyarakat Arab Jahiliyah mulai mengalami proses perubahan.

Secara umum, masyarakat Arab Jahiliyah boleh dikategorikan kepada dua golongan, yaitu masyarakat Badwi dan masyarakat Hadari.Masyarakat Badwi tinggal di kawasan gurun dan pedalaman, yaitu di bagian tengah Semenanjung Tanah Arab. Masyarakat Hadari pula menetap di kawasan pesisir pantai Semenanjung Tanah Arab. Oleh sebab kawasan penempatan mereka berbeda,maka,secara tidak langsung,cara hidup dan pencapaian masyarakatnya juga berbeda. Ciri-ciri kehidupan masyarakat Arab Jahiliyah dapat dilihat dari segi Agama,Sosial,Ekonomi,Kepercayaan dan nilai hidup yang dipegang.

Masyarakat Arab Jahilliyah mengamalkan perbuatan yang tidak bermoral seperti berjudi, berzina dan meminum arak.Mengikuti paham mereka, seseorang lelaki yang meminum arak sehingga mabuk,menunjukkan mereka telah sempurna menjadi laki-laki. Kedudukan wanita dalam masyarakat sanagt rendah,sehingga mereka tidak dapat mewarisi harta pusaka yang di tinggalkan  ibu bapa mereka.

Pandangan Masyarakat Jahiliyah Terhadap Perempuan

Bayi perempuan dikubur hidup-hidup, Pembunuhan terhadap bayi perempuan ini dilakukan kerana mereka beranggapan anak perempuan akan menjatuhkan harkat dan martabat keluarga. Dalam soal perkawinan pula,tidak ada peraturan khusus yang boleh dijadikan panduan oleh masyarakat.Seseorang lelaki boleh kawin dengan beberapa orang wanita sekaligus atau dengan siapa saja  yang disukainya.

Perdagangan yang dijalankan oleh para pedagang berasaskan riba dan penindasan. Sikap para pedagang pula lebih mementingkan keuntungan semata-mata.Kegiatan merampok dan merampas barangan daripada kafilah di padang pasir juga merupakan mata pencarian masyarakat Arab Jahilliyah kala itu. Merampok dikatakan sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap individu dalam setiap kabilah. Selain itu,eksploitasi golongan kaya terhadap golongan miskin merupakan amalan biasa yang dilakukan oleh orang yang punya kuasa.

Ada empat bentuk kepercayaan agama dalam masyarakat Arab Jahiliyah kala itu, yaitu:

a.    agama wathani (menyembah berhala),
b.    animisme (memuja alam seperti pohon),
c.     samawi (kristian dan yahudi)  
d.    kepercayaan khurafat (seperti menilik nasib,sihir dan mempercayai roh orang mati menjadi burung.)

Berdasarkan catatan Al-Quran terdapat sebilangan kecil masyarakat Arab Jahiliyah menganut agama hanif. Setelah kira-kira 3500 tahun,penganut agama hanif telah melupakan ajaran ini secara berangsur-angsur. Terdapat juga di kalangan mereka yang mencampuradukkan ajaran agama hanif dengan amalan tradisi masyarakat Arab Jahilliyah.

Masyarakat Arab Jahiliyah mengamalkan sistem kabilah yang berasaskan cara hidup berkelompok. Dalam sebuah kabilah,ahlinya terdiri daripada suku tertentu dan mereka tinggal dalam sebuah kawasan.Setiap kabilah mempunyai identitas dan peraturannya sendiri sementara ahli kabilah pula sangat takjub dan fanatik terhadap kabilah masing-masing. Sesuatu kabilah diketuai oleh seorang Syeikh yang juga merupakan lambang perpaduan kaum mereka. Pelantikan syeikh dalam sesebuah kabilah adalah berdasarkan syarat-syarat tertentu. Antaranya , Syeikh tersebut mestilah disukai oleh ahli kabilah dan dilantik atas persetujuan orang banyak. Beliau juga mestilah berfikiran matang ,gagah,berani,dan pandai berpidato. Amalan sistem kabilah ini telah mendatangkan kesan yang negative kepada masyarakat Arab Jahilliyah. Kesan utamanya ialah kemunculan semangat assabiah atau semangat kesukuan yang melampau dan tercetusnya perperangan dikalangan masyarakat. Kemunculan semangat assabiah ini berpunca daripada struktur Sistem Kabilah yang berdasarkan keturunan.

Dalam sistem kabilah setiap puak tinggal dalam kelompok masing-masing dan mereka terikat pada peraturan yang telah ditetapkan oleh kabilah mereka.Keadaan ini telah menimbulkan perasaan kesukuan yang menebal di kalangan ahli kabilah. Mereka juga sanggup menuntut bela demi mempertahankan marwah diri dan kabilah mereka. Selain itu,kemunculan sifat ini juga berkait rapat dengan keadaan geografis dan suasana tempat tinggal mereka yang panas dan kering kontang.Untuk meneruskan kehidupan,sesuatu kelompok kabilah Arab Jahilliyah terpaksa mengatasi masalah yang dihadapi secara bersama.Sifat kesukuan yang menebal ini menjadikan kehidupan hidup masyarakat Arab Jahilliyah kucar-kacir dan tidak aman. Perkara ini sering kali menjadi punca persengketaan di kalangan masyarakat Arab Jahiliyah.

Masalah-masalah kecil yang ditimbulkan oleh masing-masing kabilah sering berujung pada Perperangan antar  kabilah, Perperangan al-Basus memperlihatkan sikap orang Arab Jahilliyah yang suka berperang sesamanya.

Kedatangan Islam Telah Mengubah Kehidupan Jahiliyah

Dalam pandangan Islam gaya hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:

a.    Gaya hidup Islamiyah, gaya hidup Islami mempunyai landasan yang mutlak dan kuat, yaitu Alquran dan As Sunnah.

b.    Gaya hidup jahiliyah. Adapun gaya hidup jahili, landasannya yaitu syirik dan kufur.

Setiap Muslim sudah menjadi keharusan baginya untuk memilih gaya hidup Islami dalam menjalani hidup dan kehidupan-nya. akan tetapi dalam kenyataan justru membuat kita sangat prihatin, sebab justru gaya hidup jahiliyah itulah yang melingkupi sebagian besar umat Islam.

Kehidupan bangsa Arab sebelum diutusnya Rasulullah berada dalam kekacauan yang luar biasa. Mereka menyekutukan Allah, banyak berbuat maksiat, tidak memiliki norma, dan berbagai bentuk kebobrokan moral lain. menggambarkan suatu zaman di mana pada saat itu manusia kehilangan kepribadian akal dan pikirannya karena kekosongan jiwa mereka.

No comments :

Post a Comment