Sumber: Wikipedia.org |
Dikatakan kepadanya : "
Masuklah ke dalam istana. Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya
kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya". Berkatalah
Sulaiman : " Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca"
Berkatalah Balqis :"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim
terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta
alam"."(QS An Naml 44)
Catatan sejarah mengungkapkan pertemuan antara Sulaiman
dengan Ratu Saba berdasarkan penelitian yang dilakukan negeri tua Saba di Yaman
Selatan. Penelitian yang dilakukan terhadap reruntuhan mengungkapkan bahwa
seorang "ratu" yang pernah berada di kawasan ini hidup antara 1000
s/d 950 SM dan melakukanperjalanan ke Utara ( ke Jerusalem).
Keterangan lebih terperinci tentang apa yang terjadi
diantara dua orang penguasa, kekuatan ekonomi dan politik dari dua negara ini,
pemerintahan mereka dan hal lain yang lebih terperinci semuanya diterangkan
dalam Surat An Naml. Kisah yang meliputi sebagian besar surat An Naml, memulai
keterangannya tentang ratu Saba berdasarkan berita yang dibawa oleh seekor
burung Hud, salah satu tentara nabi Sulaiman kepadanya :
Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia
berkata;"Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahinya; dan
kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah
mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang
besar.
Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain
Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan
mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak
mendapat petunjuk, agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang
terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan
dan apa yang kamu nyatakan.
Allah,
tiada Tuhan Yang Disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai Ársy yang
besar". Berkata Sulaiman :"Akan kami lihat, apa kamu benar ataukah
kamu termasuk orang-orang yang berdusta." ( QS An Naml 22-27).
Setelah menerima berita dari burung hud ini, Sulaimanpun
memberikan perintah sebagai berikut :
Pergilah
dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka kemudian
berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan".(QS.
An Naml: 28).
Setelah ini, al-Qur'an mengemukakan kejadian yang
berkembang setelah Ratu Saba menerima surat tersebut:
Berkata
ia (Balqis) : "Hai pembesar-pembesar, sesunguhnya telah dijatuhkan
kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat ini dari Sulaiman dan
sesungguhnya (isinya): "Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan
datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".
Berkata
dia (Balqis) ; "Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku
(ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam
majelis(ku)".
Mereka
menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga)
memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di
tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan".
Dia
berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya
mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan
dan demikian pulalah apa yang akan mereka perbuat. Dan sesungguhnya aku akan
mengirimkan utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah dan (aku akan)
menunggu apa yang dibawa kembali oleh utusan-utusanku itu.
Maka
tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaimanpun berkata: Äpakah (patut)
kamu menolong aku dengan harta? Maka apa yang diberikan oleh Allah kepadaku
lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga
dengan hadiahmu.
Kembalilah
mereka sungguh Kami akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka
tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu
(Saba) dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina
dina".
Berkata
Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar siapakah diantara kamu sekalian yang
sanggp membawa singgasananya kepadaku sebagai orang-orang yang berserah
diri". Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin:"Aku akan datang
kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari
tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat
dipercaya".
Berkatalah
seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab:"Aku akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana tersebut terletak dihadapannya, iapun berkata :Ïni termasuk karunia
Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan
ni'mat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur sesungguhnya dia bersyukur untuk
(kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya
Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Dia
berkata: "Robahlah baginya singgasananya; maka kia akan melihat apakah dia
mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenali(nya)".
Dan
ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: "Serupa inikah
singgasanamu?". Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini singgasanaku,
kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang
berserah diri".
Dan
apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya ( untuk melahirkan
ke-Islamannya), karena sesungguhnya ia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir.
Dikatakanlah kepadanya: "Masuklah
ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya
kolam air yang besar dan disingkapkannya kedua betisnya". Berkatalah
Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dai kaca".
Berkatalah Balqis: ¼a, Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap
diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta
alam". (QS An Naml 29-44).
Sebuah peta yang menunjukkan dua buah jalur perjalanan
ratu Saba.
Istana
Sulaiman
Dalam surat dan ayat yang menerangkan tentang ratu Saba,
Nabi Sulaiman juga disebutkan. Dalam Al Qurán diceritakan bahwa Sulaiman
mempunyai kerajaan serta istana yang mengagumkan dan banyak perincian lain yang
diberikan.
Berdasarkan ini, Sulaiman dapatlah dikatakan memiliki
teknologi yang maju dimasanya. Di istananya terdapat berbagai karya seni dan
benda-benda berharga, yang mengesankan bagi semua yang menyaksikanya. Pintu
gerbang istana terbuat dari gelas. Penyebutan Al Qurán dan akibatnya terhadap
ratu Saba disebutkan dalam ayat berikut :
.
Dikatakanlah kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia
melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar dan disingkapkannya
kedua betisnya". Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana
licin terbuat dai kaca". Berkatalah Balqis: ¼a, Tuhanku, sesungguhnya aku
telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman
kepada Allah, Tuhan semesta alam".(QS An Naml 44).
Setelah kuil Sulaiman dihancurkan, satu-satunya dinding/
tembok kuil yang tersisa diubah menjadi “Tembok ratapan” oleh Yahudi. Setelah penaklukan
Jerussalem di abad 7, kaum Muslim membangun Masjid umat dan kubah batu dimana
kuil tersebut dahulunya berada.
Istana Nabi Sulaiman disebut dengan "Solomon
Temple/Kuil Sulaiman" dalam literatur bangsa Yahudi. Saät ini, hanya
"Tembok sebelah Barat" yang tersisa dari bangunan kuil atau istana
yang masih berdiri, dan pada saat yang bersamaan tempat ini dinamakan
"Tembok Ratapan/Wailing Wall"oleh orang Yahudi. Alasan mengapa istana
ini, sebagaimana banyak tempat lain yang berada di Jerusalem kemudian dihancurkan
adalah dikarenakan tindakan jahat serta kesombongan dari bangsa Yahudi. Hal ini
diberitahukan oleh Al Qurán sebagai berikut :
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab
itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali
dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar".
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua
(kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai
kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah
ketetapan yang pasti terlaksana.
Kemudian
Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami
membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok
yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi
dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu
sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami
datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk
ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan
untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.(QS al Isra
4-7).
Kuil Sulaiman memiliki teknologi yang paling maju saat
itu dan pemahaman estetika yang unggul.
Seluruh kaum yang disebutkan dalam bab-bab terdahulu
patut mendapatkan hukuman karena pemberontakan mereka dan ketidak bersyukuran
mereka atas karunia Allah, dan makanya merekapun ditimpa bencana. Setelah
berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa negara dan wilayah, dan
akhirnya menemukan sebuah rumah di tanah suci pada masa Sulaiman, bangsa Yahudi
sekali lagi dihancurkan karena perilaku mereka yang diluar batas, dan karena
tindakan mereka yang merusak dan membangkang. Yahudi modern yang telah menetap
di daerah yang sama dengan daerah dimasa lalu, kembali menyebabkan kerusakan
dan "berbesar hati dengan kesombongan yang luar biasa" sebagaimana
mereka lakukan sebelum peringatan yang pertama.
Sumber: bangsamusnah.com
No comments :
Post a Comment