Sumber: salafiyunpad.files.wordpress.com |
Sosok yang sangat sederhana, bahkan seorang yahudi yang
bertemu dengannya tidak percaya bahwa dia seorang Khalifah hal tersebut karena
siyahudi melihat dari penampilannya Umar kala itu, Umar Bin khattab adalah
seorang pemimpin yang paling keras dan tegas dalam menegakan agama Islam.
Sayyidina Umar berkata: bagaimana seorang pemimpin memahami
nasib rakyatnya jika pemimpin itu belum
merasakannya sendiri. Itulah Sayyidina Umar, seorang pemimpin yang berjiwa
besar, yang mengambil urusan dunia seperlunya dan sangat mengutamakan urusan
akhirat, seorang pemimpin yang paling depan yang paling depan di medan perang ,
seorang Imam yang paling berani dan kuat tetapi sangat mudah meneteskan air
mata kala mendengar ayat suci Al-Qur’an.
Amirul mukminin Umar bin Khattab adalah seorang yang sangat
rendah hati dan sederhana, namun ketegasannya dalam permasalahan agama adalah
ciri khas yang kental melekat padanya. Ia suka menambal bajunya dengan kulit,
dan terkadang membawa ember di pundaknya, akan tetapi sama sekali tak
menghilangkan ketinggian wibawanya. Kendaraannya adalah keledai tak berpelana,
hingga membuat heran pastur Jerusalem saat berjumpa dengannya. Umar jarang
tertawa dan bercanda, di cincinnya terdapat tulisan “Cukuplah kematian menjadi
peringatan bagimu hai Umar.”
Sebelum dan Sesudah
Memeluk Islam
Sebelum memeluk Islam,
Umar adalah orang yang sangat disegani dan dihormati oleh penduduk Mekkah. Umar juga dikenal sebagai seorang
peminum berat, beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa pra-Islam (Jahiliyyah), Umar suka meminum anggur.
Setelah menjadi seorang Muslim, ia tidak menyentuh alkohol sama
sekali, meskipun belum diturunkan larangan meminum khamar (yang memabukkan)
secara tegas.
Ketika Nabi Muhammad SAW
menyebarkan Islam secara
terbuka di Mekkah,
Umar Bin Khattab bereaksi sangat antipati terhadapnya, beberapa catatan mengatakan bahwa
kaum Muslim saat
itu mengakui bahwa Umar adalah lawan yang paling mereka perhitungkan, hal ini
dikarenakan Umar yang memang sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sebagai
ahli strategi perang dan seorang prajurit yang
sangat tangguh pada setiap peperangan yang ia lalui.
Sayyidina Umar juga dicatat sebagai
orang yang paling banyak dan paling sering menggunakan kekuatannya untuk
menyiksa pengikut Nabi Muhammad SAW.
Pada puncak kebenciannya terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW,
Umar memutuskan untuk mencoba membunuh Nabi Muhammad SAW, namun saat dalam
perjalanannya ia bertemu dengan salah seorang pengikut Nabi Muhammad SAW
bernama Nu'aim bin Abdullah yang
kemudian memberinya kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam,
ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
yang ingin dibunuhnya saat itu. Karena berita itu, Umar terkejut dan
pulang ke rumahnya dengan dengan maksud untuk menghukum adiknya,
Diriwayatkan bahwa Sayyidina Umar menjumpai saudarinya itu sedang
membaca Al Qur'an surat Thoha ayat 1-8, ia semakin
marah akan hal tersebut dan memukul saudarinya. Ketika melihat saudarinya berdarah
oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat
ia lihat, diriwayatkan Umar menjadi terguncang oleh apa yang ia baca tersebut,
beberapa waktu setelah kejadian itu Umar menyatakan memeluk Islam, tentu saja
hal yang selama ini selalu membelanyani membuat hampir seisi Mekkah terkejut
karena seseorang yang terkenal paling keras menentang dan paling kejam dalam
menyiksa para pengikut Nabi Muhammad SAW
kemudian memeluk ajaran yang sangat dibencinya tersebut,
Akibatnya Sayyidina Umar
dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia menjadi kurang atau tidak dihormati
lagi oleh para petinggi Quraisy yang selama ini diketahui selalu membelanya.
Dari Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu
Umar.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Umatku yang paling penyayang adalah Abu Bakar dan yang paling tegas dalam
menegakkan agama Allah adalah Umar.” (HR. Tirmidzi dalam al-Manaqib, hadits no.
3791)
Sumber :
Wikipedia.org
No comments :
Post a Comment