youtube.com |
"ATLANTIS di PADANG PASIR"
Adapun
kaum 'Ad maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. Adapun
kaun Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi
amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam
dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Ad pada waktu itu mati
bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon korma yang telah
kosong(lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal diantara mereka.
(QS. Al-Haaqqah: 6-8)
Kaum
lain yang dihancurkan dan disebutkan dalam berbagai surat dalam Al Qur'an
adalah kaum 'Ad yang disebutkan setelah kaum Nuh. Nabi Hud yang diutus untuk
kaum 'Ad memerintahkan kepada kaumnya , sebagaimana yang telah dikerjakan oleh
para nabi, untuk beriman kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dan mematuhinya (
Hud) sebagai Nabi pada waktu itu. Orang-orang menanggapinya dengan rasa
permusuhan terhadap Hud. Mereka menuduhnya sebagai orang yang kurangajar, penuh
dengan kebohongan dan berusaha untuk mengubah sistem yang telah berlangsung
sejak para pendahulu mereka.
Dalam
Surat Hud semua hal yang terjadi antara Hud dengan kaumnya diceritakan secara
detail :
Dan
kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka Hud. Ia berkata;"Hai
kaumku,sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu
hanyalah mengada-adakan saja. Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi
seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku.
Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?. Dan (dia berkata);"Hai kaumku,
mohonlah ampun kepada Tuhanmu, lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia
menurunakan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan
kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." Kaum
'Ad berkata;"Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang
nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami
karena perbuatanmu, dan kami tidak akan sekali-kali mempercayai kamu. Kami
tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan
penyakit gila atas dirimu." Hud menjawab ;'seungguhnya aku bersaksi kepada
Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari
apa yang kamu persekutukan, dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu
semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya
aku bertawwakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun
melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku diatas jalan
yang lurus." Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan
kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan
Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak
dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha
Pemelihara segala sesuatu. Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Hud
dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari kami; dan Kami
selamatkan (pula) mereka (di akhirat) ari azab yang berat. Dan itulah (kisah)
kaum 'Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai
rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang
sewenang-wenang lagi menantang(kebenaran). Dan mereka selalu diikuti dengan
kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya
kaum 'Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum 'Ad
(yaitu) kaum Hud itu.( QS Hud 50-60).
Surat
lain yang menyebutkan tentang kaum 'Ad adalah surat Asy- Syu'araa'. Dalam surat
ini ditekankan sifat-sifat dari kaum 'Ad. Menurut surat ini kaum 'Ad adalah
"orang-orang yang membangun tanda-tanda/monumen disetiap tempat yang
tinggi" pan para anggota sukunya "membangun gedung-gedung yang indah
dengan harapan mereka akan hidup didalamnya (selamanya)". Disamping itu,
mereka mengerjakan kerusakan/kejahatan dan berkelakuan brutal. Ketika Hud
memperingatkan kaumnya, mereka mengomentari kata-katanya sebagai
"kebiasaan kuno". Mereka sangat yakin bahwa tidak ada hal yang akan
terjadi terhadap mereka;
Kaum Hud telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka Hud berkata kepada
mereka ;Mengapa kamu tidak bertaqwa. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul;
keperccayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah
kepadaku. Dan sekali-kali aku tidak meminta upah kepadamu atas ajakan itu;
upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Apakah kamu mendirikan pada
tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main, dan kamu mmbuat benteng
-benteng dengan maksud supaya kamu kekal (didunia?). Dan apabila kamu menyiksa,
maka kamu menyiksa sebagai orang-orang yang kejam dan bengis. Maka bertaqwalah
kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan bertaqwalah kepada Allah yang telah
menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui. Dia telah menganugerahkan
kepadamu binatang-binatnag ternak dan anak-anak, dan kebun-kebun dan mata air,
ssungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar". Mereka
menjawab ;"Adalah sama saja bagi kami, aoakah kamu memberi nasehat atau
tidak memberi nasehat, (agama kami) ini tidak lain hanmyalah adat kebiasaan
orang dahulu, dan kami sekali-kali tidak akan di"azab". Maka mereka
mendustakan Hud, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka
tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang.(QS Asy Syu'araa' 123-140).
Kaumnya
yang menunjukan permusuhan kepada Hud dan memberontak/melawan Allah,
nyata-nyata dibinasakan. Badai pasir yang mengerikan membinasakan kaum 'Ad
sebagaimana mereka "tidak pernah mengira".
Temuan
Arkeologis Kota Iram
Pada
permulaan tahun 1990 muncul keterangan pers dari beberapa Koran terkemuka di dunia
yang mengemukakan;"Kota di Arabia Yang banyak diceritakan dalam sejarah
Ditemukan", "Kota Legenda di Arab Ditemukan", "Ubar,
Atlantis di padang pasir". Apa yang membuat temuan arkeologis ini
membangkitkan minat adalah kenyataan bahwa kota ini yang juga disebut dalam Al
Qur'an, sejak dahulu hingga saat ini banyak orang yang beranggapan bahwa kaum
'Ad sebagaimana diceritakan dalam Al Qur'an hanyalah sebuah legenda atau lokasi
dimana 'Ad berada tidak akan pernah ditemukan, mereka tidak dapat
menyembunyikan keheranannya atas penemuan ini. Penemuan kota ini yang hanya
disebutkan dalam dongeng lisan Suku Badui, membangkitkan minat dan rasa
keingintahuan yang besar.
Nicholas
Clapp, seorang arkeolog amatir yang menemukan kota legendaries yang disebutkan
dalam Al Qur'an . Sebagai seorang Arabophile dan pencipta sebuah film
dokumenter yang terpilih, Clapp telah menjumpai suku yang sangat menarik selama
penelitiannya tentang sejarah Arabia. Buku ini berjudul "Arabia Felix"
yang ditulis oleh seorang penulis Ingris bernama Bertram Thomas pada tahun
1932. Arabia Felix adalah sebuah roman yang menunjukkan tempat-tempat bagian
selatan semenanjung Arabia dimana saat ini termasuk daerah Yaman dan sebagai
besar Oman. Bangsa Yunani menyebut daerah ini "Eudaimon Arabia".
Sarjana Arab abad pertengahan menyebutnya sebagai "Al-Yaman as-Saida"
Semua penamaan tersebut berarti
"Arabia yang Beruntung", karena orang-orang yang hidup didaerah
tersebut dimasa lalu dikenal sebagai orang-orang yang paling beruntung pada
jamannya. Apakah yang menjadi alasan bagi sebuah penunjukan seperti itu?.
Keberuntungan
mereka adalah berkaitan dengan letak mereka yang strategis -bertindak selaku
perantara dalam perdagangan rempah-rempah antara India dengan tempat-tempat di
sebelah Utara semenanjung Arab. Di samping itu orang-orang yang berdiam di
daerah ini menghasilkan dan mendistribusikan "frankincense" sebuah
aroma wangi-wangian dari getah/damar sejenis pohon langka yang menjadi barang
yang sangat penting dalam masyarakat kuno, tanaman ini digunakan sebagai dupa
(asap wangi) dalam bebagai acara religi/keagamaan. Pada sat itu, tanaman
tesebut setidaknya sama berharganya seperti emas.
Seorang
peneliti Inggris Thomas menyebutnya sebagai suku yang "beruntung", Ia
dengan panjang lebar mengakui bahwa telah menemukan jejak bekas-bekas dari
sebuah kota kuno yang dibangun oleh salah satu suku ini. Kota ini dikenal
dengan sebutan "Ubar" oleh suku Badui. Di dalam sebuah perjalanan yag
dilakukan di daerah tersebut oleh suku Badui yang hidup di padang pasir telah
menunjukan sebuah jalur usang dan menyataka bahwa jejak-jejak ini menuju ke
arah kota kuno Ubar. Thomas yang menunjukkan keinginan besar dalam hal ini
meninggal sebelum mampu menuntaskan penelitiannya.
Clapp
yang mempelajari apa yang ditulis oleh Thomas sang peneliti Ingris, diyakinkan
akan keberadaan kota yang hilang tersebut sebagaimana disebutkan dalam buku
tersebut. Tanpa membuang waktu, Ia memulai penelitiannya.
Clapp
mencoba dengan dua jalan untuk membuktikan keberadaan Ubar. Peertama, Ia
menemukan bahwa jalan-jalan yang dikatakan oleh suku Badui benar-benar ada. Ia
meminta kepada NASA (Badan Luar Angkasa Nasional Amerika Serikat) untuk
menyediakan foto/citra satelit dari daerah tersebut. Setelah melalui perjuangan
yang panjang, Ia berhasil membujuk pihak yang berwenang untuk memotret daerah
tersebut.
Clap
melanjutkan mempelajari naskah dan peta-peta kuno di perpustakan Huntington di
California. Tujuannya adalah untuk menemukan peta dari daeah tesebut. Setelah
melalui penelitian singkat, ia menemukan peta tersebut. Apa yng ditemukannya
adalah sebuah peta yang digambar oleh Ptolomeus seorag ahli Geografi Yunani
Mesir dari tahun 200 M. Dalam peta ini ditunjukan letak dari kota tua yang
ditemukan di daeah tersebut dan jalan-jalan yang menuju kota tersebut.
Sementara
itu. Ia menerima kabar bahwa gambar-gambar satelit yang diinginkannya telah
diambil oleh NASA. Dalam gambar tersebut, bebeapa jejak kafilah menjadi nampak
yang hal tersebut sulit untuk dikenali dengan menggunakan mata telanjang, namun
hanya bisa dilihat sebagai satu kesatuan dari luar angkasa. Setelah
membandingkan gambar-gambar dari satelit dengan peta tua yang ada ditangannya,
akhirnya Clapp mencapai kesimpulan yang ia cari ; jejak-jejak dalam peta tua
berhubungan dengan jejak-jejak dalam gambar yag diambil dengan satelit. Tujuan
akhir dari jejak-jejak ini adalah tempat peninggalan sejarah yang luas yang
ditengarai dadulunya merupakan sebuah kota.
Akhirnya
lokasi kota legendaris yang menjadi subyek cerita-cerita lisan suku Badui
diketemukan. Tidak berapa lama kemudian penggalian dimulai dan peninggalan dari
sebuah kota mulai diangkat dari bawah gurun pasir. Demikianlah kota yang hilang
sebagaimana disebutkan sebagai " Atlantis dari padang pasir, Ubar ".
Apakah
hal tersebut membuktikan bahwa kota ini sebagai kota kaum 'Ad yang disebutkan
dalam Al Qur'an ?.
Saat
itu juga reruntuhan-reruntuhan mulai dilakukan penggalian, ditengarai bahwa
reruntuhan dari kota tersebut berupa pilar-pilar milik kaum 'Ad dan Iram
seperti disebutkan dalam Al Qur'an, karena di berbagai susunan yang digali
adalah menara yang merujuk/dihubungkan dengan yang ada dalam Al Qur'an. Dr.
Zarins seorang anggota tim penelitian yang memimpin penggalian mengatakan bahwa
selama menara-menara itu dianggap sebagai unsur yang menunjukkan ke-khas-an
kota 'Ubar, dan selama Iram disebutkan mempunyai menara-menara atau
tiang-tiang, maka, sejauh ini, itu merupakan bukti terkuat bahwa peningalan
sejarah yang mereka gali adalah Iram, kota kaum 'Ad yang disebutkan dalam Al
Qur'an:
Apakah kamu tidak memperhatikan
bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad, (yaitu) penduduk Iram yang
mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota)
seperti itu, di negeri-negeri lain.( QS AL Fajr: 6-8).
Sumber:
bangsamusnah.com
No comments :
Post a Comment