pages

Wednesday 24 August 2016

Sejarah Islam di Aceh



Islam dan Aceh memang  tidak bisa dipisahkan Menurut B.J. Boland  bahwa seorang Aceh adalah seorang Islam, sejarah telah membuktikan bahwa kerajaan Islam pertama di Nusantara bahkan di Asia Tenggara berada di Aceh yaitu Kerajaan  Islam yang berada di Perlak, Aceh Timur, yang berdiri pada abad ke-9 Masehi.

Namun seiring berjalannya waktu dari penemuan-penemuan  naskah kuno dan bukti-bukti  lain nya yang terkait dengan keberadaan Islam di Aceh terus berkembang, hal ini sangatlah wajar  terjadi karena waktu yang sudah lampau sangat susah untuk diteliti dan butuh proses yang panjang untuk mendapatkan keakuratannya.

Seperti  yang dikutip dari Serambi Indonesia 26 Oktober 2015. “Dalam buku yang berjudul “Awal Masuknya Islam ke Aceh, Analisis Arkeologi dan Sumbangannya pada Nusantara” ternyata Islam pertama kali berkembang di kampung Pande, Banda Aceh. Buku ini ditulis Arkeolog Dr  Husaini Ibrahim MA. Dalam intisari buku yang dibedah di lantai tiga Aula FKIP Unsyiah Banda Aceh, Senin (26/10/2015) Arkeolog menganalisis nisan-nisan kuno yang ada di tiga lokasi itu. Ternyata nisan di kampung Pande berusia lebih tua disbanding nisan yang di Perlak dan Samudra Pasai”(lihat, http://aceh .tribunnews.com/2015)
   
Hal ini tidak menutup kemungkinan kedepannya akan mendapat informasi-informasi  terbaru tentang awal mula keberadaan Islam di Aceh, akan tetapi kita selalu berpegang pada data-data dan informasi yang sudah ada dan bukti-bukti yang akurat lainnya.

A. Hasjmy menyebutkan dari keterengan Ilyas Ismail (Imam Masjid Besar Manila, asal Aceh) dalam suaratnya kepada beliau, Islam sudah masuk ke Aceh dalam masa Khalifah Usman bin Affan, yaitu dalam abad pertama Hijriah, keterangan Ilyas Ismail adalah berdasarkan catatan seorang pedagang Arab dalam sebuah naskah tua di Manila (abad 7/8 Masehi).

Islam mulai masuk  ke Aceh pada abad ke-7 dan pada abad ke-9  tersebar luas kesuluruh wilayah Aceh, hal ini dapat dilihat dari mulai berdirinya kerajaan Islam di Aceh seperti di Perlak. Ajaran Islam  yang  dibawa oleh pedagang  Arab  telah membawa perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan bangsa Aceh kala itu. Islam telah mengajarkan nilai-nilai yang baik kepada pemeluknya oleh karena itu bangsa Aceh dengan mudah masuk Islam kala itu.

Pedagang Arab dapat dikatakan telah berhasil menyebarkan Ajaran islam, perdagangan dan dakwah mereka telah membawa perubahan yang sangat besar terhadap perubahan bangsa Aceh, berawal dari Aceh kemudian Islam tersebar luas ke seluruh pelosok Nusantara, hal ini dapat kita lihat dari banyak nya penduduk Muslim yang berada di Nusantara sampai sekarang dan  bahkan penduduk Islam terbesar di dunia.

Pesat nya kemajuan Islam di Nusantara tidak terlepas dari ajaran-ajarannya, Islam sebagai agama yang “rahmatan lil’alamin” sudah terbukti sejak  zaman Rasulullah SAW sampai sekarang, Islam datang bukan dengan perpecahan tapi dengan kedamaian, Islam datang bukan dengan pemaksaan tapi dengan kelembutan, Islam datang membawa kebaikan bukan kehancuran, Islam tidak mengenal penjajahan dan tidak merebut kekuasaan sebagaimana dipraktekkan oleh negara penjajah dikala itu.

Tapi apa yang terjadi pada Bangsa Aceh sekarang, kemaksiatan ada dimana-mana, perjudian, pemerkosaan, pembunuhan, perzinaan, perampokan dan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam kerap  terjadi di Aceh bahkan telah menjadi pemberitaan sehari-sehari.

Kita bangsa Aceh tidak boleh melupakan bahwa Bangsa Aceh pernah berjaya dan menjadi bangsa yang diperhitungkan di level Internasional.


No comments :

Post a Comment