pages

Wednesday, 10 August 2016

Perjuangan Soekarno Dalam Sejarah Indonesia


Soekarno adalah presiden pertama Republik Indonesia, pria yang akrab disapa  dengan bung Karno ini lahir di Blitar, Surabaya, pada tanggal 6 juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai, ayahnya berprofesi sebagai seorang guru. Beliau hanya menghabiskan masa kecilnya dengan orang tuanya hingga akhirnya ia tinggal bersama kakek nya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur,

Pendidikan Soekarno

Soekarno pertama kali bersekolah di Tulung Agung, kemuadian beliau ikut kedua orang tuanya pindah ke Mojokerto dan kemudian beliau dimasukkan oleh ayahnya ke Eerste Inlandse School, pada tahun 1911, kemudian beliau masuk ke Europeesche Lagere School (ELS) dan lulus pada tahun 1915, kemudian beliau melanjutkan pendidikan ke Hoogere Burger School (HBS), Surabaya, Jawa Timur. Disanalah beliau bertemu dengan para tokoh dari serikat Islam, organisasi yang kala itu dipimpin oleh H.O. S Tjokroaminoto.

Pada tahun 1920 seusai tamat dari HBS beliau melanjutkan studinya ke Technische Hoge School yang sekarang dikenal dengan Institute Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar Insiyur (Ir). Semasa di Bandung beliau tinggal bersama Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam, dan kemudian beliau bertemu dengan ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker yang merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.

Pergerakan Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

Selama di Bandung, beliau mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang  menjadi cikal bakal dari PNI yang berdiri pada tanggal 4 Juli 1927. Tujuan dari pembentukan partai tersebut agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari penjajahan Belanda, dari keberanian beliau tersebut kemudian ia ditangkap oleh kolonial Belanda di Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy di Bandung. Pada tahun 1930, beliau dipindahkan ke penjara Suka Miskin. Jiwa pemimpin memang sudah tertanam dalam diri beliau walaupun berada didalam penjara ia mampu mempengaruhi orang lain agar berpikir untuk merdeka.

Pada saat beliau disidangkan oleh belanda melalui pengadilan landraad di Bandung, dalam pembelaan nya  yang terkenal dengan “Indnonesia menggugat” ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda adalah  bangsa yang serakah yang telah menindas dan merampas kemerdekaan bangsa Indonesia, yang dari pembelaan nya tersebut membuat Belanda semakin marah sehingga partai PNI yang beliau dirikan dibubarkan pada bulan juli 1930.

Pada bulan Desember 1931, Soekarno keluar dari penjara  dan bergabung dengan Partindo pada tahun 1932, yang kemudian beliau didaulat sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Flores yang kemudian dibuang ke Bengkulu pada tahun 1938.
Pada saat di Bengkulu, beliau bertemu dengan Muhammad Hatta yang menjadi teman seperjuangan nya dan beliau juga bertemu dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya.

Berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia

Pada tahun 1942, Jepang masuk ke Indonesia dan berakhirlah kekuasaan Belanda di Indonesia, Soekarno yang mau dipindahkan oleh Belanda ke Australia gagal setelah dicegat oleh Jepang. Jepang kemudian memanfaatkan Soekarno beserta pemimpin Indonesia lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.

Setelah pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan Badan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI), dan Jepang juga berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, Soekarno bahkan sempat bertemu dengan Kaisar Hirohito di Jepang.
BPUPKI pada tanggal 28 Mei 1945 diresmikan, pada kesempatan peresmian ini, dilakukan pengibaran bendera Hinomaru disusul pengibaran bendera Merah Putih. Hal ini semakin membangkitkan semangat para anggota BPUPKI dalam upaya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia  

Soekarno terus melakukan pendekatan dengan Jepang dengan tujuan agar Indonesia segera diberikan kemerdekaan, Soekarno terus mempersiapkan kemerdekaan Indonesia seperti perumusan teks Proklamsi dan merumuskan PancaSila dan UUD 1945 sebagi ideologi dan dasar negara bersama dengan kawan-kawan perjuangan.

Proklamasi Kemerdekaan

Sebelum Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta sempat diculik oleh golongan Muda karna pada saat itu terjadi perselisihan pendapat antara golongan muda dan golongan tua, Soekarno dan Mohammad Hatta di bawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar memproklamasikan kemerdekaan dengan secepat nya serta menjauhkan mereka  dari pengaruh Jepang.     

Kemudian Soekarno dan Mohammad Hatta dijemput oleh Ahmad Soebardjo dan dibawa ke Jakarta, tiba di Jakarta, Soekarno dan Mohammad Hatta beserta yang lainnya bertemu dengan Laksamana Maeda, Laksamana Maeda menjamin keselamatan Soekarno bersama yang lainnya, dan mempersilahkan Soekarno dan Muhammad Hatta serta Ahmad Soebardjo untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan yang kemudian diketik oleh Sayuti Malik.
Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kemudian Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia pertama.  

Daftar pustaka:

 http://informasiana.com/biografi-soekarno-dan-sejarah-perjuangannya-terhadap-bangsa-             indonesia/

      

No comments :

Post a Comment